85 Persen Sekolah Terdampak Bencana di Aceh, Sumbar, Sumut Kembali Beroperasi

85 Persen Sekolah Terdampak Bencana di Aceh, Sumbar, Sumut Kembali Beroperasi

Nusantaratv.com - 30 Desember 2025

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti. (Foto: Istimewa)
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti. (Foto: Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bergerak cepat dalam memulihkan fasilitas pendidikan di wilayah terdampak bencana di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti memaparkan saat ini sekitar 85 persen sekolah yang terdampak bencana di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara telah kembali beroperasi.

Data Kemendikdasmen mencatat total terdapat 4.149 sekolah yang terdampak bencana di ketiga provinsi tersebut. Sebaran kerusakan meliputi 2.756 sekolah di Aceh, 443 sekolah di Sumatra Barat, dan 950 sekolah di Sumatra Utara.

Abdul Mu'ti merinci proses pemulihan berjalan cukup signifikan meskipun tantangan di lapangan tetap ada.

"Sekolah yang sudah bisa beroperasi di Aceh mencapai 2.226 unit atau 81 persen. Di Sumatra Barat sebanyak 380 sekolah atau 86 persen, dan di Sumatra Utara mencapai 902 sekolah atau 95 persen," ujar Abdul Mu'ti dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (30/12/2025).

Secara akumulatif, rata-rata sekolah yang siap digunakan kembali mencapai 85 persen. Meski demikian, Abdul Mu'ti mengakui masih ada 54 sekolah yang mengalami kerusakan sangat serius bahkan rusak total.

Pembelajaran di Tenda Darurat

Sebagai solusi jangka pendek agar hak pendidikan anak-anak tetap terpenuhi, pemerintah telah menyiapkan puluhan tenda darurat sebagai ruang kelas sementara.

"Ada 54 tenda yang sudah kami siapkan, tersebar di Aceh 14 tenda, Sumatra Barat 21 tenda, dan Sumatra Utara 19 tenda. Ini untuk memastikan siswa tetap bisa belajar meski bangunan sekolah belum bisa digunakan," jelasnya.

Selain itu, tercatat masih ada 587 sekolah yang saat ini sedang dalam proses pembersihan dari sisa-sisa material banjir. Proses ini membutuhkan waktu lebih lama karena tingkat kerusakan dan endapan lumpur yang cukup berat.

Mendikdasmen menegaskan, target utama pemerintah adalah memastikan seluruh siswa dapat kembali memulai aktivitas belajar mengajar pada awal tahun baru.

"Kami melakukan berbagai langkah strategis untuk memastikan anak-anak dapat belajar kembali, yang kita rencanakan dimulai pada 5 Januari mendatang," tukas Abdul Mu'ti.

Pemerintah berkomitmen terus melakukan percepatan rehabilitasi infrastruktur pendidikan agar sisa sekolah yang masih dalam proses pembersihan dapat segera digunakan sebelum jadwal masuk sekolah dimulai.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close